Halaman

Sabtu, 26 November 2011

My Heart Will Always For You




waktu terasa semakin berlalu
mulai tinggalkan cerita tentang kita berdua
tiap detik kita lewati bersama
tak ada waktu tanpa kita berdua
ku tak pernah bisa melupakan senyuman pertama yang kau torehkan pada diriku
senyuman yang indahnya melebihi indahnya pelangi dikala sore hari
senyuman yang sejuknya melebhi sejuknya embun di pagi hari..
Ku tak tau mengapa
waktu sangat cepat berlalu
kini kau tak lagi di sisiku
kini kau tak lagi menemaniku
dan kini kau tak lagi tersenyum untukku
bagiku kau adalah segalanya
bagiku kau adalah intan permata hatiku yg kilauan nya slalu menerangi hatiku
walau kini kau tlah lama pergi dari sisiku
walau waktu hendak menghapus dirimu di hatiku dia tak kan pernah bsa karna dihatiku hanya terukir namamu dan hanya ada tempat untuk dirimu…
Tak kan ada seorangpun bisa menyusup ke hatiku dan mengganti dirimu
because my heart will always for you
bagiku dirimu adalah yang pertama dan yang terakhir…
karya : Uda Ody


Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com


Jumat, 04 November 2011

ikhtiar ku untukmu ibu





begitu tegar kau hadapi yg telah terjadi,.
seolah ta pernah ada takut’y,.
kau adalah ibu yg berperan sebagay ayyah di kala ku masih kecil,.
menghidupiku dengan penuh perjuangan,.
tanpa ada bantuan dari seorang ayyah,..
perjuangan mu begitu besar untuku ibu,.
perjuanganmu terlalu dalam hingga ta dapat ku balas,.
……..
do’akan lah aku ibu,.
rhidoilah aku tuhan,.
agar ikhtiarku untuk membahagiakan nya
ta keluar arah dari jalanmu ya allah,.

IBU




sekian lama
aku bersemedi direlung gua teduhmu
sembari bertapa
kau suapi aku dengan cinta
dari telagamu
aku meluncur bagai kesiur…
kaulah danau
tempat aku meredam racau
tak pelak
dari kawahmu aku bermula
ibu
kaulah langit
tempat aku mengemis harap
yang sekali ketika
kau rinaikan hujan kasihmu
ibu
kaulah bumi
tempatku terlentang dan berbaring
bermain dan istirah
ibu
kaulah tanah
tempatku mukim diceruk rahim
seketika kau sawah
tempatku memanen bebutir padi
ibu
kaulah awan
tempatku bernaung dari terik yang pengap
ibu
kaulah laut
tempatku berenang di ombak kasihmu
ibu
kaulah gunung
tempatku memijak dan berdiri regak
dari lerengmu aku mendaki kasihmu
ibu
kaulah samudra
tempatku menampung paru dan jantung
ibu
kaulah dermaga
tempatku melabuhkan perahu jiwa
ibu
kaulah cahaya yang lenyapkan gelapku
kaulah api yang hangatkan dinginku
kaulah air yang sejukkan panasku
kaulah mentari yang terangkan petangku
kaulah rembulan yang menjadi pahlawan malamku
ibu
kasihmu tulus tak perlu di tebus
cintamu teduh tak butuh di sepuh
doamu sejuta lebih mustajab
tinimbang doa seribu kekasih
ibu
sambil mengembara
aku menjadi musafir
yang mencari surga di telapak kakimu


Kepada Seorang Ayah yang berbahagia

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu 
DeKalb, June 10, 1999

Aku dan Tulisanku

Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku
tak pernah menulis satu kata?
Adakah orang akan mencari namaku ketika aku
tak pernah meninggalkan kesan?
tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku
jari-jariku bekerja dengan otakku
tapi tidak dengan diriku
diriku adalah kumpulan prilaku potensi dosa
diriku adalah susunan tulang daging darah
yang mungkin telah menyerap barang haram
diriku bukan milikku, lingkunganku telah mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisanku?
Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis
sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati
ingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisanku
harap aku bisa mendapat sapaan hormat yang sama
Tulisanku adalah produksi otakku yang bersahaja
tak dapat bercengkrama dengan prilakuku yang
diproduksi oleh niatku yang subjektif
tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia
sementara aku tak pernah berbuat yang sama
kepada tulisanku....